.

Komunikasi Antar Budaya


Komunikasi Antar Budaya

Latar Belakang
Komunikasi antar budaya sudah di lakukan manusia sejak zamaln dahulu. Banyaknya bahasa dan budaya di dunia ini menjadikan masyarakat harus mempunyai suatu cara agar dapat berkomunikasi. Setiap manusia di dunia tidak akan mungkin bisa hidup sendiri dan harus berhubungan dengan manusia dari ras, etnik, budaya, dan bahasa berbeda untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. seperti yang dikemukakan oleh Samovar dkk. (1984:16), komunikasi antar budaya adalah komunikasi dengan ciri sumber dan penerima pesan berasal dari budaya yang berbeda. Komunikasi merupakan fungsi dari budaya. Oleh karena itu, perilaku komunikasi adalah cerminan budaya asal dari partisipannya. Sehingga komunikasi sangat penting bagi manusia untuk berhungan dengan manusia lainnya yang mempunyai bahasa dan buyada berbeda.

Rumusan Masalah
  • Apa itu komunikasi antar budaya.
  • Mengapa pentingnya komunikasi antar budaya.
  • Apa-apa saja masalah dalam komunikasi antar budaya.
  • Bagaimana cara berkomunikasi antar budaya yang baik.
A. Komunikasi Antar Budaya

1. Komunikasi dan Budaya
    Sebelum kita membahas apa itu komunikasi antar budaya sebaiknya kita pelajari dulu apa itu Komunikasi dan apa itu Budaya. Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Melihat dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa komuninasi budaya adalah proses dimana seseorang atau kelompok melakukan komunikasi dengan kelompok lainnya dengan menggunakan bahasa atau kode-kode yang dapat di mengerti kelompok dari budaya lainnya

2. Definisi Komunikasi Antar Budaya
   Komunikasi Antar Budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).

3. Bahasa Sebagai cerminan Budaya 
    Bahasa adalah alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasan kepada orang lain. Bahasa memungkinkan untuk membangun kebudayaan serta menguasai ilmu pengetahuan dan dengan demikian meningkatkan mutu kehidupanya. Dan dapat dikatakan bahwa bahasa dapat memberikan  manusia identitasanya, untuk menentukan posisinya di dalam dunia  dan membentuk pandanganya tentang dunianya.

B. Fungsi Komunikasi Antar Budaya 

Fungsi komunikasi antar budaya dapat di bagi dalam dua kelompok fungsi, yaitu Fungsi Pribadi dan Fungsi Sosial .

1. Fungsi Pribadi 
  Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.

a. Menyatakan Identitas Sosial 
   Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.  

b. Menyatakan Integrasi Sosial 
    Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
c. Menambah Pengetahuan.
  Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
d. Melepaskan Diri atau Jalan Keluar  
    Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.

Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya.

2. Fungsi Sosial

a. Pengawasan
    Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.

b. Menjembatani
    Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.

c. Sosialisasi Nilai
    Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.

d. Menghibur
    Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.

C. Masalah Komunikasi Antar Budaya
  • Keanekaragaman dari tujuan tujuan komunikasi.
  • Etnosentrisme ( Terlalu Mengagungkan suatu etnis dan memandang rendah etnis lain ).
  • Tidak adanya kepercayaan
  • Penarikan diri
  • Tidak adanya empati
  • Kekuasaan
  • Factor-faktor penghambat komunikasi hambatan berat KAB: Stereotype dan prasangka
  • Hambatan derajat kesamaan/ketidaksamaan
  • Hambatan pembentukan dan pemrograman budaya
D. Strategi Peningkatan Komumikasi Antar Budaya
  • Mengenali diri sendiri.
  • Menggunakan kode atau bahasa yang sama.
  • Menunda penilaian dan memberi cukup waktu pada orang lain untuk mencapai tujuannya.
  • Memperhitungkan lingkungan fisik dan manusia.
  • Meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
  • Mendorong feedback ( Umpan balik ).
  • Mengembangkan empati.
  • Mencari persamaan-persamaan diantara kebudayaan - kebudayaan yang berbeda.
Kesimpulan 
Komunikasi Antar Budaya terjadi karena alasan yang bermacam-macam. Komunikasi mencakup pihak-pihak yang berperan sebagai pengirim dan penerima secara berganti-ganti, maka masalah atau kesulitan dapat terjadi dari semua pihak. Oleh sebab itu diperlukannya suatu cara  atau  strategi untuk menyamakan perbedaan dan persepsi dalam Komunikasi Antar budaya  tersebut, untuk itu perlu adanya rasa saling menghormati dalam berkomunikasi antar budaya.




Antropologi Gizi Masyarakat


Latar Belakang


Masih banyaknya masyarakat di Indonesia kualitas gizinya sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai gizi masyarakat, gizi buruk, busung lapar di daerah-daerah karena tingginya tingkat kemiskinan. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor ekonomi, sosial budaya, kebiasaan dan kesukaan. Kondisi kesehatan termasuk juga pendidikan atau pengetahuan. Selain tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan masyarakat, banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, baik faktor individu, keluarga maupun masyarakat. Kondisi - kondisi tersebutlah yang harus di pelajari dengan Antropologi Gizi Masyarakat.

<> Rumusan Masalah
  1. Kaitan antara antropologi dengan gizi masyarakat.
  2. Apa-apa saja hal yang mempengaruhi gizi masyarakat.
  3. Pentingnya Antropologi dalam mempelajari Gizi Masyarakat.
  4. Kebudayaan konsumsi yang mempengaruhi gizi masyarakat " Kota dan Desa ". 

Antopologi Gizi Masyarakat
Sebelum kita mempelajari apa itu Antopologi Gizi Masyarakat, sebaiknya kita pahami dulu apa pengertian Antroplogi dan pengertian Gizi. Antropologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Sedangkan Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. 

<> Definisi Antropologi Gizi Masyarakat :     
Antropologi Gizi Masyarakat adalah Suatu ilmu yang mempelajari faktor-faktor Antropologi yang dapat mempengaruhi gizi masyarakat atau suatu Ilmu yang mempelajari budaya - budaya makan/konsumsi suatu etnis tertentu dalam memenuhi gizinya.

<> Mengapa Pentingnya Antropologi Gizi ?
Tingginya angka gizi buruk, kelaparan, produksi pangan lebih sedikit dari jumlah manusia, serta sulitnya membagi waktu makan pada masyarakat perkotaan dan tingkat gizi masyarakat pedesaan masih jauh dari seharusnya. Untuk mengatasi masalah yang terjadi saat ini di perlukannya suatu Antropolgi Gizi dalam mempelajari hal-hal yang menjadi penyebab dalam masalah gizi masyarakat.

Budaya Konsumsi Masyarakat 
Dalam hal budaya konsumsi yang terjadi pada masyarakat pada saat ini, terdapat beberapa hal menarik yang perlu untuk di cermati. Contohnya, timbulnya suatu trend dalam masyarakat yang mengatakan " Kalau tidak makan nasi bukan makan namanya ". Padahal makanan lainnya seperti singkong, sagu, kacang-kacangan dan lain-lain, bisa di jadikan sebagai sumber makanan utama karena mengandung karbohidrat yang sangat baik untuk tubuh .

Selain ekonomi, pendidikan menjadi suatu masalah utama dalam pemenuhan gizi masyarakat. Seperti rendahnya pengetahuan pada masyarakat desa tentang apa-apa saja makanan yang perlu di konsumsi dalam pemenuhan gizi mereka. Sehingga prinsip makan " asal kenyang " tapi tidak memenuhi kebutuhan gizi selalu menjadi kebiasaan masyarakat di desa. 

Tingkat kesibukan kerja yang begitu padat juga mempengaruhi kebudayaan makan masyarakat perkotaan. Dalam hal ini menimbulkan budaya waktu makan tak menentu dan meningkatnya kebiasaan makan di pinggir jalan. Padahal belum tentu makanan-makanan tersebut baik bagi tubuh. Makanan berpengawet sepertinya sudah menjadi makanan sehari-hari masyarakat perkotaan saat ini.

<> Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Status Gizi Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan 
Sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli kesehatan masyarakat HL. Blum, yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter (keturunan ). Tiga faktor yang pertama, yaitu lingkungan yang mempengaruhi pola hidup sehat bagaimana antara masyarakat kota dan desa bisa hidup bersih, perilaku menjadi dasar penentu bagaimana masyarakat bisa terjauh dari penyakit  agar mampu melakukan hidup sehat dan bersih dan pelayanan kesehatan adalah yang dominan.yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yang bisa memberikan informasi tentang kesehatan.
 


 KESIMPULAN
Antropologi Gizi Masyarakat merupakan suatu ilmu yang mengabungkan antara Antropologi dan Gizi. Sehingga menjadikan ilmu tersebut sebagai sistem yang efektif dalam menyelesaikan masalah gizi yang terjadi pada masyarakat saat ini. Karena fungsi Antropologi sendiri yang meneliti sedalam-sedalamnya kebudayaan, etnik dan apa-apa saja pengaruhnya, sehingga bila di bawa kedalam masalah gizi masyarakat sangat luas pengaruhnya dan kita bisa mengetahui apa pengaruh dari budaya masyarakat terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri.









<> Selamat Belajar <>
Diberdayakan oleh Blogger.