AGAMA ISLAM BUKAN HASIL PEMIKIRAN MUHAMMAD
ISLAM BUKAN MUHAMMADISME
Agama Islam dikenal sebagai agama yang dibawa oleh Muhammad SAW. Penamaan agama Islam ini bukanlah hasil ijtihad( hasil pemikiran ) Muhammad Rasulullah sendiri, melainkan langsung dari Allah SWT. Dalam al-Qur’an antara lain di tegaskan “ Dan telah aku ridhai Islam sebagai agama kamu. (S.5 : al-Maidah a.3 ).
Yang paling utama terlebih dahulu yang harus kita catat dalam kita membahas agama islam ialah, bahwa nama dari pada sistema ini bukanlah Muhammadanisme, sebagaimana anggapan orang -orang barat pada umumnya, melainkan jelas dan tegas ialah Islam.
Muhammad adalah nama seorang Rasul Allah yang menerima wahyu ( agama Islam ) itu. Orang-orang barat menamakan Islam itu “ Muhammadanisme “ ( Mohammadanism ) dianalogikan kepada nama-nama seperti Christianity, Buddhisme, Confuchianisme dan lain sebagainya. Akan tetapi nama “ Muhammadanisme” sama sekali tidak di kenal oleh para pemeluk agama Islamsendiri. Nama “ Muhammadanisme” itu tidak terdapat, baik dalam al-Qur’an maupun dalam Sunnah Nabi.
Dalam hal ini Abdul A’la Maududi, seorang ulama Pakistan, antara lain menulis :
“ Kristen mengambil nama panggilan dari nama nabinya Jesus Kristus; Budhismemengambil dari pendirinya Gautama Budha; Zoroastrianisme dari pendirinya Zoroaster ( Zaratustra ) ; dan Judaisme, agama orang yahudi, dari nama suku bangsa Yudah ( Negeri Yudea ) tempat kelahirannya. Namun, Islam sama sekali tidaklah demikian. Agama (Islam) ini patut bangga karena keunikannya. Yakni tidak dapat diassosiasikan pada seseorang pribadi atau manusia manapun. Kata “Islam”tidak berkaitan dengan hubungan seperti itu – karena islam bukan milik pribadi, rakyat atau negeri tertentu manapun, Islam bukanlah produk budhi manusia manapun, bukan pula terbatas pada masyarakat tertentu manapun. Islam adalah salah satu agama universal dan tujuannya ialah untuk menciptakan dan memelihara kwalitas dan sikap ke-Islaman pada diri manusia.
“ Kristen mengambil nama panggilan dari nama nabinya Jesus Kristus; Budhismemengambil dari pendirinya Gautama Budha; Zoroastrianisme dari pendirinya Zoroaster ( Zaratustra ) ; dan Judaisme, agama orang yahudi, dari nama suku bangsa Yudah ( Negeri Yudea ) tempat kelahirannya. Namun, Islam sama sekali tidaklah demikian. Agama (Islam) ini patut bangga karena keunikannya. Yakni tidak dapat diassosiasikan pada seseorang pribadi atau manusia manapun. Kata “Islam”tidak berkaitan dengan hubungan seperti itu – karena islam bukan milik pribadi, rakyat atau negeri tertentu manapun, Islam bukanlah produk budhi manusia manapun, bukan pula terbatas pada masyarakat tertentu manapun. Islam adalah salah satu agama universal dan tujuannya ialah untuk menciptakan dan memelihara kwalitas dan sikap ke-Islaman pada diri manusia.
Walau para orientalis sendiripun tahu, bhwa istilah “Muhammadanisme”sebagai pengganti nama Islam tidak dikenal oleh kaum Muslim dan tidak didapati dalam al-Qur’an dan as-Sunnah,namun banyak sekali diantara mereka yang tetap bersikeras mempergunakan istilah “Muhammadanism” itu. Tentunya mereka bersikeras demikian dengan maksud-maksud mereka sendiri .
0 komentar:
Posting Komentar