KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya. Alhamdulilaah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan dengan Judul “ Antropologi Yang Berkaitan Dengan Gizi Masyarakat ”, karena terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
BAB I
A. Latar Belakang
Kualitas gizi di Indonesia Sangat memprihatinkan, hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai gizi masyarakat, banyak gizi buruk, busung lapar di daerah-daerah karena tingginya tingkat kemiskinan. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti faktor ekonomi, sosial budaya, kebiasaan dan kesukaan. Kondisi kesehatan termasuk juga pendidikan atau pengetahuan. Selain tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan masyarakat, banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, baik faktor individu, keluarga maupun masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Ø Perbedaan antara ilmu gizi, antropologi gizi & antropologi kesehatan tentang gizi.
Ø Kaitan antara antropologi dengan gizi masyarakat.
Ø Sumber gizi yang terkandung dalam makanan tradisional.
Ø Perbedaan gizi antara masyarakat kota dan desa.
C. Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui maksud, fungsi, tata cara serta ruang lingkup dari pada antropologi kesehatan yang berkaitan dengan gizi masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Antropologi Yang Berkaitan Dengan Gizi Masyarakat
A. Antropologi Gizi
Sebuah bidang dalam lapangan antropologi yg menggabungkan antara ilmu gizi dengan antropologi Fokus perhatiannya adalah gejala2 antropologi yg mengganggu status gizi manusia. Aspek penting dalam kajian antrop gizi adalah : Sifat sosial,budaya & psikologis dari makanan (yaitu peranan sosial-budaya dari makanan yg berbeda dgn peranan gizinya.Cara2 dimensi2 psiko-sosio-budaya dari makanan berkaitan dgn masalah gizi yg cukup tertama masyarakat tradisional.
B. Mengapa pentingnya antropologi gizi?
Tingginya angka gizi buruk dan kekurangan gizi, serta tingkat kelaparan pada masyarakat. Penyebab kekurangan gizi adalah Produksi makanan yang kurang dibandingkan jumlah penduduk yg ada dan rendahnya daya bali masyarakat karena faktor ekonomi. Akibat dari kekurangan gizi adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.
C. Pengaruh budaya pada gizi masyarakat perkotaan dan pedesaan : Pengaruh budaya antara masyarakat perkotaan dan pedesaan selalu dijadikan pembanding. Membedakan tingkat pengetahuan masalah tentang gizi dan pola hidup yang mereka jalani, masyarakat perkotaan lebih cenderung terhadap kemajuan ekonomi, pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Sedangkan masyarakat pedesaan pada umumnya disebabkan kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasis), dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi.
Perilaku konsumsi masyarakat desa dan kota masih memprioritaskan karbohidrat, meskipun jika dibandingkan antara masyarakat desa dan kota konsumsi protein dan lemak lebih baik pada masyarakat kota. Kecukupan gizi pada masyarakat kota juga relatif baik pada masyarakat kota, terutama untuk masyarakat desa standar kalori dan lemak masih belum memenuhi standar Pola Pangan Harapan (PPH) nasional. Jika dibandingkan antara kelompok pendapatan rendah dan tinggi, hampir semua sumber gizi (kalori, protein dan lemak) berbeda secara signifikan baik di desa maupun di kota. Untuk masyarakat desa hanya lemak yang tidak berbeda, sedangkan untuk masyarakat kota hanya kalori yang tidak berbeda. Krisis ekonomi telah menyebabkan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga menjadi minim.
D. Faktor-fakor yang mempengaruhi terhadap status gizi masyarakat perkotaan dan pedesaansebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli kesehatan masyarakat HL. Blum, yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan herediter ( keturunan ). Tiga faktor yang pertama, yaitu lingkungan yang mempengaruhi pola hidup sehat bagaimana antara masyarakat kota dan desa bisa hidup bersih, perilaku menjadi dasar penentu bagaimana masyarakat bisa terjauh dari penyakit agar mampu melakukan hidup sehat dan bersih dan pelayanan kesehatan adalah yang dominan.yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yang bisa memberikan informasi tentang kesehatan.
E.Kebudayaan menentukan makanan
Ilmu gizi : makanan (nutriment = konsep biokimia) adalah suatu produk organik dengan kualitas-kualitas biokimia yg dapat dipakai oleh organisma yang hidup termasuk manusia untuk memepertahankan hidup. Antropolog: makanan (food=konsep budaya) dibentuk secara budaya, makanan perlu legitimasi budaya. Walaupun terdapat terdapat makanan yg penuh gizi namun dalam suatu masyarakat dianggap “bukan makanan” tdk akan dimakan meskipun sedang kelaparan.
F. Gizi yang Bersumber Dari Makanan Tradisional
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan berbagai kuliner makanan dari Sabang sampai Merauke. Makanan yang disuguhkan dari berbagai daerah mempunyai rasa, ciri yang khas yang berbeda – beda. bagaimana dengan gizi yang terkandung dalam makanan Tersebut apakah sudah mencukupi ?
Kebanyakan dari makanan tradisional indonesia diolah dari ; singkong, ubi ungu, jagung, beras ketan, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari makanan tradisional indonesia menjadi sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh . Contohnya Timphan kue/hidangan khas Aceh disaat lebaran/hari raya baik hari raya Idul fitri maupun Idul Adha dan Tempe yang sudah menjadi makanan sehari – hari masyarakat Indonesia. Sehingga menjadi sumber gizi yang baik bagi kesehatan masyarakat. Yang berupa, yaitu karbohidrat, protein, dan vitamin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia dengan budayanya, atau juga berarti ilmu tentang manusia. Dalam antropologi diterangkan bagaimana hubungan manusia dengan budayanya dan apa pengaruhnya. Cakupan ilmu antropologi itu luas sekali, salah satunya antropologi kesehatan yang menerangkan tentang manusia, budaya, dan kesehatan sehingga kita dapat mengetahui kaitan antara budaya suatu masyarakat dengan kesehatan masyarakat itu sendiri.
2. Gizi merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Ilmu gizi sendiri adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Gizi itu sangat penting sekali bagi kelangsungan hidup kita. Apabila gizi kita terpenuhi, maka kita akan terhindar dari berbagai penyakit karena kita mempunyai tubuh yang sehat.
Penulis: Willi Andri
Tugas Kelompok
FKM UNMUHA